Kenapa Bekerja di Bidang F&B, Retail dan Hospitality?

Sekarang ini, sebuah pekerjaan sepertinya sudah bergeser artinya. Dahulu, sebuah pekerjaan adalah salah satu penggerak roda kehidupan. Artinya, apapun jenis pekerjaannya itu, mulia asal halal dalam pengerjaannya.

Namun, sekarang ini rasanya arti dari sebuah pekerjaan tidak seperti itu lagi. Artinya sudah bergeser menjadi penanda strata kehidupan manusia. Begitu kata strata barusan masuk ke dalam bahasan kali ini, itu artinya kalian siap menghadapi arti baru dari sebuah pekerjaan: gengsi.

Gengsi atau prestise adalah sebuah rasa di mana hampir semua manusia, sadar atau secara tidak sadar mendambakan dan menjunjung tinggi hal tersebut. Mudah melihatnya dalam arti sebuah pekerjaan. Embel-embel kata senior atau manajer dari sebuah posisi merupakan salah satu contohnya.

Terlebih, bidang atau jenis pekerjaan tersebut. Sebelum terlalu jauh, mari kita sepakat untuk membagi jenis pekerjaan terkait dengan industrinya. Nah, yang kali ini akan dibahas adalah industri sosial dan kemanusiaan. Kalau kurang tepat, terserah pandanganmu, tapi berikut faktanya.

Industri F&B, Retail, dan Hospitality

Untuk hitungan para orang tua kolot, segala posisi di industri F&B, Retail, dan Hospitality adalah secondary strata job – artinya pekerjaan level dua sampai tiga. Hal tersebut tentu akan mereka dukung dengan fakta-fakta jenis posisi yang ada di industri tersebut.

Sebut saja seperti pelayan baik pria atau wanita, kasir, SPG, SPB, dan posisi-posisi lainnya, untuk mereka yang kolot, tentu dianggap sebagai pekerjaan yang mudah dan tidak begitu menghasilkan uang yang banyak.

Ya, menghasilkan uang yang banyak adalah salah satu arti sebuah pekerjaan untuk mereka yang kolot. Tapi, untuk millennial saat ini, rasanya mereka sudah hampir mengkesampingkan arti kuno tersebut. Walaupun, memang tidak dipungkiri, saat ini uang adalah salah satu hal utama yang dibutuhkan.

Lalu, jika memang uang adalah hal yang utama dibutuhkan, mengapa masih memandang rendah industri ini? Toh, pekerjaannya tetap mengikuti prosedur yang tentunya sudah disetujui dari berbagai pihak. Ada alasan yang tidak mereka, para orang tua kuno dan kolot tidak mengerti di industri ini.

Konektivitas yang Tinggi: Salah Satu Kunci Keberhasilan di Dunia Pekerja

Dulu, posisi barista adalah posisi yang bisa dianggap sebelah mata. Karena tentu dari fungsi posisi tersebut yang seakan hanya membatasi arti dari posisi tersebut tidak lebih dari pembuat kopi. Para orang tua kolot tentu setuju dengan hal tersebut.

Namun sekarang ini, apakah posisi barista masih dianggap posisi sekunder bahkan tersier di industri ini? TENTU TIDAK! Menjadi barista sekarang ini adalah impian sebagian orang yang mengikuti semangat serta passion mereka.

Posisi barista sekarang ini sudah bukan posisi sepele. Industri kafe kopi di Indonesia sudah berkembang pesat. Nama-nama barista dari Indonesia sudah mewarnai berbagai kompetisi membuat kopi yang tarafnya internasional.

Tentu, sebuah prestasi adalah pegangannya agar posisi ini tidak dianggap sebelah mata lagi. Terlebih, posisi-posisi seperti barista ini adalah posisi-posisi yang mudah sekali mendapatkan konektivitas tinggi.

Arus konektivitas mereka tinggi dikarenakan oleh obrolan banyak orang dengan posisi-posisi ‘primer’ yang tertarik dengan keahlian para barista. Tentu, segala kalangan bisa ngopi di manapun mereka mau. Dan barista, tidak hanya membuat kopi, tapi juga menampung curahan hati mereka, bahkan kerap menjadi sumber produksi ide-ide segar.

Muncul lagi kata kunci lainnya: sumber produksi ide-ide segar. Artinya adalah, barista dan mungkin posisi-posisi lainnya seperti penjaga toko, kasir, atau bahkan pelayan sekalipun, sekarang ini mampu untuk menjadi sumber ide-ide segar untuk memajukan tempat bekerja mereka.

Tahu mengapa? Karena keahlian praktik dan teori mereka seimbang. Orang-orang yang bekerja di bidang industri F&B, Retail, serta Hospitality adalah orang-orang yang paham akan teori, dan jago akan praktik. Ide kreatif mereka bisa liar seperti apapun yang mereka mau.

Dan banyak orang dengan posisi primer, suka dengan ide mereka. Tidak heran jika banyak orang-orang dengan posisi sekunder seperti barista, atau bahkan pelayan toko, direkrut oleh mereka yang menduduki posisi-posisi primer.

Lantas, Apakah Ada Jenjang Karir di Industri F&B, Retail, dan Hospitality?

TENTU ADA! Siapa bilang posisi-posisi seperti barista, pelayan toko, kasir tidak punya jenjang karir? Mereka, dalam industri tersebut, tentu punya jenjang karir yang bisa mereka tuju. Sekali lagi, jenjang karir tersebut berdasarkan keahlian, dan keahlian akan mengantarkan mereka ke konektivitas tinggi serta pada ujungnya: hidup bahagia berkecukupan.

Titel senior serta manajer pun ada di industri tersebut. Tentu, mendapatkannya tidak semudah membalikan telapak tangan. Butuh waktu serta rekam keahlian yang baik. Ya, lagipula di dunia ini, apa sih yang tidak membutuhkan pengorbanan?

Jenjang karir rekat sekali dengan pengembangan diri. Tidak semata-mata jika sudah jadi kasir, barista atau pelayan toko, dan kalian tidak bisa berbuat apa-apa lagi, lho. Kembangkan diri kalian berdasarkan ketertarikan dengan satu hal.

Lalu asah dengan segala ketrampilan yang kalian punya, dan akhirnya hal tersebut akan menjadi keahlian yang akan membawa kalian ke konektivitas tinggi.

Gawean.id – Solusi Untuk Kalian yang Tengah Mengasah Ketrampilan!

Klik sekarang dan temukan berbagai lowongan pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan kalian! Gawean.id hadir untuk membantu kalian mendapatkan pekerjaan di bidang atau industri F&B, Retail dan Hospitality.

Lowongan pekerjaan yang disajikan di sana pun tidak asal saja, lho. Banyak restoran, kafe, retail-retail ternama yang mempercayakan gawean.id untuk membantu mereka menemukan talenta-talenta terbaik seperti kalian ini.

Hei. Tunggu apa lagi? Sekarang, segera buka gawean.id dan selamat menemukan pintu gerbang menuju konektivitas tinggi.

Belum punya akun Gawean?
Daftar Yuk!